Memetik gitar dan bernyanyi Pada waktu tak bertepi Di atas langit di bawah tanah Di hembus angin terseret arus Untuk saudara tercinta Untuk Jiwa yang terluka Tengah lagu suaraku hilang Sebab hari semakin bising Hanya bunyi peluru di udara Gantikan denting gitarku Mengoyak paksa nurani Jauhkan jarak pandangku Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta Walau aku tahu tak terdengar Jariku menari tetap takkan berhenti Sampai wajah tak murung lagi Amarah sempat dalam dada Namun akalku menerkam Kubernyanyi di matahari Kupetik gitar di rembulan Di balik bening mata air Tak pernah ada air mata

Sabtu, 23 Oktober 2010

Pantun Koruptor WS Rendra

(Dibacakan WS Rendra ditengah Iwan Fals dan kawan-kawan menyanyikan lagu HIO dalam konser Merdeka yang berlangsung di Leuwinanggung 16 Agustus 2008)

Kalau ada sumur di ladang
Jangan diintip gadis yang mandi
Koruptor akalnya panjang
Jaksa dan hakim diajak kompromi

Berburu ke padang datar
Mendapat janda belang di kaki
Koruptor sakit diijinkan pesiar
Uang rakyat dibawa lari

Berakit rakit ke hulu
Berenangnya kapan kapan
Maling kecil sakit melulu
Maling besar dimuliakan

Ur… Ur… Ur… Ur… Bada Ur…
Selendang sutra jingga
Aturan negara ngalor ngidul
Lantaran wakil rakyat korupsi juga

Hio… Hio… Hio… Hio…


Kura kura dalam perahu
Buaya darat didalam sedan
Wakil rakyat jangan ditiru
Korupsinya edan edanan

Si tukang riba disebut lintah darat
Si hidung belang disebut buaya darat
Pedagang banyak hutang itulah konglomerat
Mereka yang berhutang yang bayar lha kok rakyat?

Binatang bego itu kura kura
Binatang lamban juga kura kura
BBM naik rakyat sengsara
Uang bea cukai ditilep juga

Aduh aduh cantiknya si janda kembang
Sedang menyanyi si Jali Jali
Hujan emas di rantau orang
Hujan babu di negeri sendiri

Hio… Hio… Hio…
Ale… Ale… Ale…
Bakso… Bakso… Bakso…
Onde… Onde… Onde…

Mikul duwur mendem jero
Itu apa artinye?
Artinye…
Kalau ente jadi presiden
Berdosa boleh aje…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar